1. KOMPONEN-KOMPONEN
KETRAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN (MEMBUKA PELAJARAN)
Awal pelajaran
atau awal setiap penggal kegiatan dalam
inti pelajaran guru harus melakukan kegiatan membuka pelajaran. Komnponen
ketrampilan itu adalah menarik perhatian, menimbulkan motivasi dan materi
acuan.
Komponen dan aspek
itu meliputi :
1.
Menarik Perhatian Siswa
Cara yang dapat
dipergunakan :
a.
Gaya Mengajar Guru
Perhatian dapat timbul dari apresiasi gaya mengajar guru seperti
posisi, atau kegiatan yang berbeda dari biasanya.
b. Penggunaan Alat Bantu
Mengajar
Seperti : gambar, model, skema, disamping menarik perhatian
memungkinkan terjadinya kaiatan antara
hal yang telah diketahui dengan hal yang dipelajari.
c.
Pola Interaksi Yang Bervariasi.
Seperti guru-siswa, siswa-siswa,
siswa-guru.
2.
Menimbulkan Motivasi
Cara untuk
menimbulkan motivasi
a.
Dengan Hangat dan Antusias
Hendaknya ramah, antusias, bersahabat dan sebagainya. Sebab dapat
mendorong tingkah dan kesenangan dalam mengerjakan tugas sehingga motivasi
siswa akan timbul.
b. Menimbulkan Rasa Ingin Tahu
Melontarkan ide yang bertentangan dengan mengerjakan masalah atau
kondisi diri kenyataan sehari-hari
Contoh : Kalau transmigrasi dapat meningkatkan kemakmuran penduduk
mengapa
banyak
penduduk di pulau jawa tidak mau transmigrasi.
c.
Dengan Memperhatikan
Minat Siswa.
Menyesuaikan topik
pelajaran dengan minat siswa karena motivasi dan minat berpengaruh pada jenis
kelamin, umur, sosial ekonomi dan sebagainya.
3.
Memberi Acuan (Structuring)
Yaitu usaha untuk
mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkai alternatif yang memungkinkan
siswa memperoleh gambaran yang jelas hal-hal yang harus dipelajari.
Untuk itu cara
yang dilakukan adalah :
a.
Mengemukakan tujuan dan batas tugas hendaknya
guru mengemukakan tujuan pelajaran terlebih dahulu batas tugas yang dikerjakan
siswa.
Contoh : Guru : hari ini kita belajar mengarang cerita perhatikan tiga buah
gambar berikut lalu berdasarkan gambar itu tulis suatu cerita yang panjangnya
lebih kurang 100 kata
b. Menyarankan Langkah-Langkah Yang Dilakukan
Tujuannya adalah agar dalam pelajaran siswa akan terarah usahanya
dalam mempelajari materi dan tugas jika guru memberi saran dan langkah-langkah
kegiatan yang dilakukan misalnya :
Guru : tugas kalian adalah membuktikan pada temperature berapa
derajat celcius air mendidih langkah yang harus kalian kerjakan adalah :
Ø Mengukur temperature yang belum dipanasi
Ø Lalu nyalakan lampu spirtus ini dan panaskan air dalam gelas ini
Ø Jika air sudah mendidih catatlah berapa suhunya sesuai dengan yang
kelihatan pada temperatur.
c.
Mengingatkan Masalah Pokok Yang Dibahas
Misalnya :
Dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal yang positif dari sifat suatu konsep, tanda, media, hewan dan
lain-lain.
Selain itu tunjukan juga hal negatif yang
hilang atau kurang lengkap.
Contoh : Periksalah bahan-bahan ini dan tentukan mengapa beberapa batu dapat
digolongkan dalam jenis batu yang mengandung biji besi dan yang lain tidak.
d.
Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan
diajukan sebelum memulai penjelasan akan mengarahkan siswa dalam mengantisipasi
isi pelajaran yang akan dipelajari.
Contoh : Sebelum memutar film tentang siklus kehidupan nyamuk guru mengajukan
pertanyaan untuk membantu siswa memahami siklus nyamuk yang digambarkan oleh
film tersebut.
4.
Membuat Kaitan
Jika guru
mengerjakan materi baru perlu menghubungkan dengan hal yang telah dibuat ssiswa
atau pengalaman atau minat dan kebutuhanya untuk mempermudah pemahaman hal-hal
yang telah dikenal, pengalaman, minat dan kebutuhan inilah yang disebut dengan
pengait.
Contoh : Usaha guru
untuk membuat kaitan.
a. Permulaan pelajaran guru meninjau kembali
sejauh mana materi sebelumnya telah dipahami dengan mengajukan pertanyaan atau
merupakan inti materi pelajaran terdahulu secara singkat.
b.
Cara membandingkan atau
mempertentangkan dengan pengetahuan baru, hal ini dilakukan jika pengetahuan
baru erat kaitanya dengan pengetahuan lama.
Contoh : Guru bertanya untuk mengetahui pemahaman siswa tentang
pengurangan sebelum mengerjakan
pembagian.
c.
Cara menjelaskan konsepnya atau
pengertian lebih dahulu sebelum mengerjakan bahan secara terperinci.
Menutup Pelajaran
Menjelang akhir
pelajaran atau ahir setiap penggal kegiatan guru harus melakukan penutupan
pelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok materi.
Cara yang dapat
dilakukan adalah :
1. Meninjau Kembali
Akhir kegiatan
guru harus meninjau kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan sudah dipahami
oleh siswa, kegiatan ini meliputi
Ø Merangkum inti pelajaran (berlangsung selama proses PBM).
Ø Membuat ringkasan (dimaksudkan dengan adanya ringkasan siswa yang
tidak memiliki buku atau yang terlambat bisa mempelajarinya kembali).
2. Mengevaluasi
Salah satu upaya
untuk mengetahui apakah siswa sudah mendapatkan pemahaman yang utuh terhadap
konsep yang dijelaskan adalah dengan evaluasi.
Bentuk-Bentuk Evaluasi Itu Meliputi
a.
Mendemonstrasikan ketrampilan
Contoh : Setelah selesai mengarang puisi guru dapat meminta siswa untuk
membacakan di depan kelas.
b. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
Contoh : Guru merupakan persamaan kuadrat siswa disuruh menyelesaikan soal
persamaan.
c.
Mengekpresikan pendapat siswa sendiri
Guru dapat meminta komentar tentang keefektifan suatu demontrasi
yang dilakukan guru atau siswa lain.
d.
Soal-soal tertulis
Ø Uraian
Ø Tes objektif
Ø Melengkapi lembar kerja
2.EVALUASI PROGRAM
PENGAJARAN
Program pengajaran merupakan suatu rencana pengajaran sebagai panduan bagi guru
atau pengajar dalam melaksnakan pengajaran. Agar pengajaran bisa berjalan
dengan efektif dan efisien, maka perlu kiranya dibuat suatu program pengajaran.
Program pengajaran yang dibuat oleh guru tidak selamanya bisa efektif dan dapat
dilaksanakan dengan baik, oleh karena itulah agar program pengajaran yang telah
dibuat yang memiliki kelemahan tidak terjadi lagi pada program pengajaran
berikutnya, maka perlu diadakan evaluasi program pengajaran.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka yang menjadi permasalahan
dalam tulisan ini adalah: Apakah yang dimaksud dengan evaluasi program? mengapa
evaluasi program perlu dilaksanakan? Apakah yang menjadi objek atau sasaran
dari evaluasi? dan Bagaimanakah cara melaksanakan evaluasi program?
Menurut Arikunto (1999:
290) "Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan sengaja untuk melihat keberhasilan program". Ada beberapa
pengertian tentang program itu sendiri, diantaranya program adalah rencana dan
kegiatan yang direncanakan dengan seksama. Jadi dengan demikian melakukan
evaluasi program adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi
tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan.
Yang menjadi titik awal dari kegiatan evaluasi program adalah keingintahuan
penyusun program untuk melihat apakah tujuan program sudah tercapai atau belum.
Jika sudah tercapai bagaimana kualitas pencapaian kegiatan tersebut, jika belum
tercapai bagaimanakah dari rencana kegiatan yang telah dibuat yang belum
tercapai, apa sebab bagian rencana kegiatan tersebut belum tercapai, adakah
factor lain yang mempengaruhi ketidakberhasilan program tersebut.
Untuk menentukan seberapa jauh target program sudah tercapai, yang menjadikan
tolak ukur adalah tujuan yang sudah dirumuskan dalam tahap perencanaan kegiatan
sebelumnya.
Sasaran evaluasi adalah untuk mengetahui keberhasilan suatu program. Sebagimana
yang dikemukakan oleh Ansyar (1989: 134) bahwa ".evaluasi mempunyai satu
tujuan utama yatu untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu program" Guru
adalah orang yang paling penting statusnya dala kegiatan belajar mengajar,
karena guru memegang tugas yang amat penting, yaitu mengatur dan mengemudikan
kegiatan kelas. Untuk membuat proses belajar mengajar lebih efektif maka tugas
guru adalah menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk pembelajara. Untuk
menciptakan suasana kelas yang kondusif tersebut perlu dirancang program
pengajaran. Berhasil tidaknya suatu program pengajaran, tentu tidak bisa
diketahui begitu saja, tanpa adanya evaluasi program. Oleh karena itu evaluasi
program perlu dilaksanakan oleh guru dalam rangka mengetahui seberapa jauh
proram pengajaran telah berlangsung atau terlaksana, dan jika terlaksana
seberapa baik pelaksanaan program tersebut. Pendek kata, evaluasi program
dilaksanakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari program pengajaran.
Dalam melakukan evaluasi program, apanya dari program yang dievaluasi?
a. Input
Siswa adalah subjek yang menerima pelajaran. Ada siswa pandai, kurang pandai,
dan tidak pandai. Setiap siswa mempunyai bakat intelektual, emosional, social
yang berbeda. Oleh karena itu dalam pembuatan program pengajaran hendaknya guru
juga perlu memperhatikan aspek-aspek individu tersebut. Secara umum, hal-hal
yang ada pada siswa berpengaruh terhadap keberhasilan belajar.
b. Materi atau kurikulum
Di Indonesia, kurikulum berlaku secara nasional karena kita menganut system
sentralisasi. Meskipun penyusunan dan pengembangan kurikulum sekolah sudah
dilakukan secara cermat dan melibatkan banyak pihak, namun tidak mustahil bahwa
di lapangan masih juga dijumpai kelemahan dan hambatan. Wilayah Indonesia yang
sedemikian luas mengandung keragaman yang tidak sedikit. Itulah sebabnya guru
perlu dibekali dengan kemampuan untuk melakukan evaluasi program, termasuk
mengevaluasi materi kurikulum. Sasaran yang perlu dievaluasi dari komponen
kurikulum ini anatara lain, kejelasan pedoman untuk dipahami, kejelasan materi
yang terantum dalam GBPP, urutan penyajian materi, kesesuaian antara sumber
yang disarankan dengan materi kurikulum dan sebagainya.
c. Guru
Guru merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar mengajar. Guru adalah
orang yang diberi kepercayaan untuk meciptakan suasana kelas yang kondusif
untuk pembelajaran. Guru adalah manusia biasa yang mempunyai banyak
keterbatasan. oleh karena itu untuk menutupi kelemahan guru perlu dilakukan
pembinaan dan penataran dalmrangka melaksanakan pembelajaran
d. Metode atau pendekatan dalam mengajar
Berbeda dengan evaluasi terhadap kurikulum, evaluasi terhadap metode mengajar
merupakan kegiatan guru untuk meninjau kembali tentang metode mengajar,
pendekatan, atau strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi kurikulum kepada siswa. Metode mengajar adalah cara-cara
atau teknik yang digunakan dalam mengajar. Sedangkan strategi pembelajaran
menunjuk kepada bagaimana guru mengatur waktu pemenggalan penyajian, pemilihan
metoda, pemilihan pendekatan dan sebagainya.
e. Sarana
Komponen lain yang perlu dievaluasi oleh guru dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar adalah sarana pendidikan, yanga meliputi alat pelajaran dan
media pendidikan. Sebelum guru memulai kegiatan mengajar, bahkan sebelum atau
sekurang-kurangnya pada waktu menyusun rencana mengajar, guru telah memilih
alat yang kira-kira dapat membantu melancarkan dan memperjelas konsep yang
diajarkan. Selain guru, mungkin siswa juga dapat dijadikan titik tolak dalam
menentukan apakah sarana yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar
sudah tepat. Mungkin saja pada waktu menentukan alat pelajaran guru berpikir
bahwa pilihannya sudah tepat. Tetapi ternyata di dalam praktek pelaksanaan
pengajaran, alat tersebut ternyata kurang atau sama sekali tidak tepat. Proses
pengajarannya tidak menjadi semakin lancar, tetapi mungkin bahkan kacau balau.
Apabila guru menjumpai dalam mengajar atau ketidak berhasilan siswa dengan
nilai rendah-rendah, ia dapat mecoba mengadakan evaluasi terhadap sarana yang
digunakan. Sasaran evaluasi yang berkenaan antara lain kelengkapannya, ragam
jenisnya, modelnya, kemudahannya untuk digunakan, mudah dan sukarnya diperoleh,
kecocokan dengan materi yang diajarkan, jumlah persediaan dibandingkan dengan
banyaknya siswa yang memerlukan.
f. Lingkungan
Ada dua macam lingkungan, yaitu lingkungan manusia dan lingkungan bukan
manusia. Yang dapat digolongkan sebagai lingkungan masukan lingkungan manusia
bukan hanya bukan hanya kepala sekolah, guru-guru, dan pegawai tata usaha di
sekolah itu, tetapi siapa saja yang dengan atau tidak sengaja berpengaruh
terhadap tingkat hasil belajar siswa. Sedangkan yang dimaksudkan dengan
lingkungan bukan manusia adalah segala hal yang berada di lingkungan siswa yang
secara langsung maupun tidak, berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Yang
termasuk kategori lingkungan bukan manusia misalnya suasana sekolah, halaman
sekolah, keadaan gedung dan sarana lain. Pengaruh lingkungan bukan manusia
dapat positif maupun negative. Tatanan perabot kelas yang rapi dapat
berpengaruh terhadap kesejukan suasana sehingga siswa dapat belajar dengan
tenteram. Sebaliknya suasana yang gaduh di luar kelas dapat mengganggu
konsentrasi siswa dan menyebabkan siswa tidak dapat seperti yang diharapkan.
Apabila guru ingin melakukan evaluasi program dengan lebih seksama, terlebih
dahulu hendaknya menyusun rencana evaluasi sekaligus menyusun instrument
pengumpulan data. Instrument pengumpulandat bisa berupa angket, pedoman
wawancara, pedoman pengamatan dan lain sebagainya. Sebagai cara yang paling
sederhana adalah menagadakan pendekatan terhadap peristiwa yang dialami
sehari-hari di kelas.
Untuk mengevaluasi progam seorang guru tidak perlu dibebani secara sistematis
sebagaimana layaknya seorang peneliti. Akan tetapi guru cukup membuat acuan
singkat dan sederhana yang disusun dalm bentuk pertanyaan. Dari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut guru akan memperoleh umpan terhadap apa yang
dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan objek atau
sasaran evaluasi program yang meliputi keenam aspek tersebut di atas.
Pengajaran dan pembelajaran adalah merupakan suatu aktivitas yang dilaksanakan
oleh seorang guru. Agar program pengajaran yang telah dilaksanakan itu baik atau
tidak perlu dilaksanakan suatu penilaian, yang sering dikenal dengan evaluasi
program pengajaran. Evaluasi program pengajaran ini meliputi 1) Input
(masukan), 2) materi atau kurikulum, 3) Guru, 4) Metode atau pendekatan dalam
mengajar, 5) Sarana: alat pelajaran ata media pendidikan, 6) lingkungan.
3.TUMBUH KEMBANG OTAK
Secara keseluruhan, otak si kecil saat lahir sudah terbagi menjadi empat bagian
utama, yakni batang otak ( brainstem ), otak kecil ( serebelum ), otak besar (
serebrum) dan diensefalon. Berat otak bayi saat ini sudah mencapai 25% berat
otak orang dewasa, atau sekitar 350-400 gram. Ketika usianya enam bulan, berat
otak bayi hampir 50% dari berat otak orang dewasa.
Di dalam otak bayi baru lahir sudah terdapat
kurang-lebih 100 milyar sel saraf (neuron). Sel saraf ini terdiri dari 3 bagian
utama, yaitu:
- Badan sel saraf yang bentuknya menyerupai bintang. Di dalamnya, antara lain,
terdapat inti sel saraf. Ujung-ujung dari badan sel yang menjulur ini merupakan
bagian yang menghubungkannya dengan ujung-ujung dari badan sel saraf yang lain,
sehingga membentuk suatu jalinan yang sangat kompleks.
- Dendrit merupakan perpanjangan dari ujung-ujung badan sel. Sebuah sel saraf
bisa memiliki sekitar 200 dendrit.
- Akson yang bentuknya memanjang, sehingga menyerupai tangkai dari sel saraf.
Sebagian besar akson dilindungi oleh semacam selaput dari lemak, yaitu yang
dikenal sebagai mielin. Proses pembentukan selaput pelindung pada akson ini
disebut sebagai mielinasi.
Saat si kecil baru lahir hingga usianya mencapai enam bulan, sel-sel sarafnya
belum seluruhnya mencapai tingkat perkembangan yang “matang”. Sel saraf dapat
dikatakan mencapai tingkat kematangan, antara lain, apabila sudah terbentuk
akson pada setiap bagian tubuh. Setiap kali terbentuk akson baru, maka akan
terbentuk pula sinaps (simpul saraf, hubungan antara sel saraf) yang
memungkinkan terjadinya “komunikasi” antara setiap bagian tubuh dengan otak.
Itu sebabnya, si kecil masih belum terampil mengontrol gerakan anggota
tubuhnya.
Selain sel saraf, di dalam otak dan sistem saraf
pusat terrdapat sel glia. Sel ini bertugas melindungi, memberi dukungan dan
juga memberi makan kepada sel saraf. Caranya, dengan mengalirkan kebutuhan zat
gizi yang diperlukan. Dengan demikian, proses tumbuh kembang sel saraf berjalan
dengan baik dan dapat berfungsi menghantarkan pesan (perintah).
Otak, yang setiap menit membutuhkan darah sebanyak 150 ml ini, mencapai tahap
perkembangan yang berbeda-beda setiap bagiannya. Misalnya, bagian otak yang
mengontrol sistem pendengaran sudah mulai berkembang sejak janin berusia 28
minggu. Sedangkan bagian otak yang mengatur sistem penglihatan baru berkembang
setelah bayi lahir.
Laju perkembangan otak si kecil tidak secara langsung ditunjukkan oleh
pertambahan volume otak. Namun, pada umumnya perkembangan otak dikaitkan dengan
kecerdasan. Dan, kecerdasan itu sendiri seringkali dikaitkan dengan volume
otak. Ukuran serta bentuk kepala dianggap dapat menggambarkan besarnya otak
yang terdapat di dalamnya. Pada kenyataannya, ada banyak sekali faktor yang
ikut menentukan tingkat kecerdasan seseorang, selain volume otaknya.
Sphingomyelin dan Proses Mielinasi
Sejumlah akson dari sel saraf dilindungi oleh suatu lapisan lemak yang dikenal
sebagai mielin. Komponen utamanya adalah sphingomyelin dan metabolit
sphingolipid lain (seperti cerebroside , sulfatide dan ganglioside ). Mielin
yang melindungi sebuah akson bisa terdiri dari 100 lapisan.
Mielin bekerja sebagai insulator untuk impuls saraf. Zat ini juga mengontrol
saltatory mode of conduction (penghantaran impuls yang berloncat-loncat) pada
kecepatan tinggi melalui Nodes of Ranvier (akson yang tidak terlindungi
mielin). Penghantaran impuls semacam ini adalah proses yang cepat. Dan, akson
bermielin menghantarkan impuls 50 kali lebih cepat daripada akson tak bermielin
yang paling cepat.
Dewasa ini telah dipelajari bahwa sphingomyelin ,
salah satu jenis fosfolipid yang terkandung dalam makanan dan ASI, memainkan
peran penting dalam proses mielinasi sistem saraf pusat. Mielinasi sistem saraf
pusat manusia dimulai ketika usia kehamilan 12-14 minggu pada bagian spinal
cord, dan berlanjut hingga usia 30 tahun pada bagian cerebral cortex . Namun,
perubahan paling cepat dan dramatis terjadi di antara pertengahan kehamilan dan
diakhir tahun kedua setelah kelahiran.
Berbeda dengan jenis fosfolipid yang lain,
sphingomyelin tidak mengandung gliserol, melainkan ceramide. Karena semua
sphingolipid dibuat dari ceramide , maka sphingomyelin dapat diklasifikasikan
juga sebagai sphingolipid (Jumpsen & Clandinin, 1995). Ceramide inilah
selanjutnya yang akan membentuk cerebroside , yaitu suatu marker universal
myelinasi (pembentukan mielin) di dalam otak, dengan bantuan enzim UDP
galactosytransferase . Mielin sistem saraf pusat mempunyai kandungan
cerebroside yang tinggi dibandingkan dengan jaringan lainnya.
Studi terkini menunjukkan bahwa aktivitas enzim
serine palmitoyltransferse (SPT) meningkat secara bertahap dari minggu ketiga
sebelum kelahiran ( prenatal ) hingga minggu ketiga setelah kelahiran (
postnatal ) pada sistem saraf pusat tikus. Ketika mielinasi mulai berlangsung
pada periode tersebut, diyakini bahwa aktivitas SPT yang bertambah sedikit demi
sedikit merupakan faktor utama yang terlibat di dalam mielinasi.
Oshida et.al. dalam tulisannya Effects of dietary
sphingomyelin on central nervous system myelination in developing rats.
Pediatr. Res 53: 589-593 (2003) memberikan hipotesis bahwa cerebroside di
mielin sistem saraf pusat dari tikus yang sedang berkembang otaknya kemungkinan
terutama diperoleh dari sphingomyelin yang terkandung di dalam susu, yang dapat
diubah menjadi ceramide dan kemudian cerebroside . Selanjutnya, mereka
membutktikan bahwa cerebroside di mielin sistem saraf pusat, terutama diperoleh
dari sphingomyelin diet (asupan luar) dengan kondisi eksperimental aktivitas
SPT yang rendah, sehingga sphingomyelin diet memainkan peran yang penting dalam
mielinasi sistem saraf pusat.
Jadi, berbeda dengan AA dan DHA yang berperan dalam
pertumbuhan membran sel saraf dan pengaturan neurotransmitter, sphingomyelin
berperan dalam proses mielinasi akson untukk membantu kinerja sel saraf dalam
transmisi impuls saraf. Menurut Dr. Arthur R. Jensen, ahli saraf dari Fakultas
Ilmu Pendidikan Kedokteran di University of California, Amerika Serikat,
kecepatan penghantaran pesan oleh sel-sel saraf seseorang merupakan salah satu
faktor yang menunjukkan tingkat kecerdasannya.
Kebutuhan gizi
Bila melihat periode pacu tumbuh otak, maka sebagian besar percepatan tumbuh
otak justru terjadi setelah si kecil lahir. Mulai saat itu, pemenuhan kebutuhan
zat gizi dilakukan melalui pemberian ASI secara tunggal (ASI eksklusif) sejak
hari pertamanya hingga usia enam bulan. Perlu diketahui, komposisi zat gizi di
dalam ASI demikian sempurna untuk memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai tahapan
tumbuh kembang bayi, bahkan untuk bayi yang lahir prematur sekali pun.
Secara alami, ASI mengandung zat-zat gizi yang
secara khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak. Zat-zat
gizi tersebut antara lain:
- Asam lemak esensial
ASI merupakan sumber asam lemak esensial (asam lemak yang harus dipenuhi
kebutuhannya dari luar tubuh) , yaitu asam linoleat dan asam alfa-linolenat.
Kedua asam lemak esensial ini di dalam tubuh bayi diubah menjadi DHA (asam
dokosaheksanoat) dan AA (asam arakhidonat).
Perlu diketahui, lipid (lemak) di dalam ASI
terutama terdapat dalam bentuk trigeliserida (98-99%). Sedangkan sisanya,
sebanyak 1-2%, adalah fosfolipid dan kolesterol. Komposisi dan kandungan lipid
ASI sangat bervariasi bergantung dari tahapan laktasi dan asupan diet ibu.
Lipid di dalam ASI berfungsi sebagai sumber energi. Selain itu, sebagian kecil
lipid (lipid minor) berfungsi sebagai mikronutrien yang penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan otak. Lipid sebagai mikronutrien terutama terdapat
dalam bentuk fosfolipid.
Fosfolipid ASI merupakan sumber asam lemak tidak jenuh rantai panjang ( long
chain polyunsaturated fatty acid , LCPUFA), terutama AA dan DHA. Kandungan
fosfolipid ASI bervariasi sekitar 20-38 mg/100 ml, tergantung pada tahapan
laktasi. Di dalam ASI, fosfolipid terdiri dari beberapa fraksi, berturut-turut
dari yang paling dominan adalah: 1) sphingomyelin, 2) fosfatidylkolin, 3)
fosfatidylethanolamin, 4) fosfatidylserin, dan 5) fosfatidylinositol.
Menurut Gopalan dalam tulisannya Essential FA in
Maternal and Infant Nutrition In Symposium “EFA and Human Nutrition and Health
International Conference” in Shanghai, Cina (2002), mengatakan LCPUFA merupakan
komponen yang esensial selama periode perinatal, karena fetus dan bayi baru
lahir tidak dapat mensintesis sejumlah AA dan DHA yang mencukupi dari
prekursornya. Padahal, pada saat lahir dan masa awal kehidupan telah dihasilkan
kurang lebih 6-10 ribu hubungan sinaps antar sel syaraf. Materi dasar untuk
terbentuknya sinaps ini adalah adanya asam lemak esensial di dalam ASI. Oleh
karena itu, perkembangan mental dan kecerdasan bergantung pada kecukupan suplai
asam lemak esensial dan LCPUFA pada tahap-tahap krusial tersebut.
Apabila tubuh bayi mendapat DHA dalam jumlah yang
mencukupi melalui ASI ibunya, maka proses pembentukan otak serta pematangan
sel-sel saraf di dalam otaknya akan berjalan dengan baik. Semua proses itu
terjadi pada waktu bayi tidur nyenyak.
Penelitian tentang hal tersebut telah dilakukan di University of Brisbane,
Australia dengan memakan waktu 21 tahun dan melibatkan 3880 bayi. Hasil
sementara dari penelitian ini yang dipublikasikan di United States Based
Journal of Pediatrics and Child Health tahun 2001 lalu menunjukkan bahwa
zat-zat gizI yang terkandung di dalam ASI membantu memperkuat sistem kekebalan
tubuh bayi, sehingga terhindar dari serangan penyakit-penyakit infeksi.
Dengan demikian, proses tumbuh kembang dapat
berjalan dengan baik. Selain itu, kedekatan dan hubungan batin yang terjalin
kuat antara ibu dan bayi ketika memberi ASI merangsang perkembangan kemampuan
kognitif bayi. Sedangkan kadar DHA di dalam ASI yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh bayi, memungkinkan proses plastisitas (proses pembentukan hubungan baru
di antara sel-sel saraf) berjalan dengan optimal. Hal ini antara lain
ditunjukkan dengan kecerdasan berbahasa yang baik serta IQ ( Intelegence
Quotient ) yang tinggi.
- Protein
Komponen dasar dari protein, yakni asam amino, terutama berfungsi sebagai
pembentuk struktur otak. Beberapa jenis asam amino tertentu, yaitu taurin,
triptofan, dan fenilalanin merupakan senyawa yang berfungsi sebagai penghantar
atau penyampaipesan ( neurotransmitter ). Di dalam ASI terkandung protein
sekitar 1,2 gram per 100 ml.
- Vitamin B kompleks
Beberapa jenis vitamin B yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang otak adalah
,vitamin B1, vitamin B6, dan asam folat (vitamin B9). Bila kebutuhannya tidak
terpenuhi, maka akan timbul gangguan terhadap pertumbuhan dan fungsi otak dan
sistem saraf.
- Kholin
Senyawa ini merupakan pembentuk sejenis neurotransmitter yang disebut
asetilkolin. Kholin juga merupakan bagian dari lesitin, yaitu suatu fosfolipid
yang banyak terdapat di otak sebagai pembentuk membran (dinding) sel saraf.
- Yodium, zat besi, dan zat seng
Yodium dibutuhkan untuk pembentukan hormon tiroksin (sejenis hormon yang
diperlukan dalam pembentukan protein yang membantu proses tumbuh kembang otak).
Zat besi dibutuhkan dalam proses pembentukan mielin. Zat besi disimpan di dalam
berbagai jaringan otak selama 12 bulan pertama sejak bayi lahir. Seng merupakan
bagian darai sekitar 300 jenis enzim yang membantu pembelahan sel. Kekurangan
zat seng di dalam otak dapat menyebabkan gangguan fungsi otak yang disebut ADHD
(Attention Deficit Hyperactive Disorder).
Agar ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan
tubuh si kecil selama masa pemberian ASI eksklusif enam bulan, maka ibu harus
mengkonsumsi makanan bergizi seimbang setiap hari. Ibu perlu menkonsumsi
makanan-makanan yang kaya protein. Misalnya, ikan, daging, telur, tempe, tahu,
dan susu skim. Ibu juga perlu makan lebih banyak sayur-sayuran dan buah-buahan.
Jika selama masa menyusui ibu tidak mendapatkan gizi yang diperlukan,
persediaan zat-zat gizi dalam tubuhnya akan habis dipergunakan untuk
memproduksi ASI. Akibatnya, selain kesehatan ibu terganggu, ASI-nya juga tidak
akan cukup banyak. Kualitas ASI-nya pun tidak akan cukup baik, dan jangka waktu
ibu untuk memproduksi ASI pun menjadi relatif singkat.
4. TUJUH GANGGUAN TUMBUH KEMBANG ANAK YANG PERLU KITA KETAHUI
7
gangguan tumbuh kembang  anak yang perlu kita ketahui. Perkembangan dan tumbuh kembang anak
perlu kita pantau secara terus menerus. Dengan memperhatikan tumbuh kembangnya
kita berharap dapat mengetahuinya secara dini kelainan pada anak kita sehingga
langkah-langkah antisipatif lebih cepat kita ambil. Anak yang cedas adalah
harapan setiap orang tua. Orang tua selalu berharap agar anaknya dapat tumbuh
sehat. Berikut 7 gangguan tumbuh kembang anak yang perlu kita ketahui :
- Gangguan bicara dan bahasa. Kemampuan berbahasa merupakan
indikator seluruh perkembangan anak. Kurangnya stimulasi akan dapat
menyebabkan gangguan berbicara dan berbahasa bahkan gangguan ini dapat
menetap.
- Cerebral palsy. Merupakan suatu kelainan
gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang disebabkan oleh
kerusakan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang
tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.
- Sindrom Down. Anak dengan sindrom down
adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan mempunyai
kecerdasan yang terbatas, yang menjadi akibat adanya jumlah kromosom 21
yang lebih. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia
yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan
keterlambatan perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri
sendiri.
- Perawakan pendek. Penyababnya dapat karena
variasi normal, gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau
karena kelainan endokrin.
- Gangguan autisme. Merupakan gangguan
perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul sebelum anak berumur
3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga
gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak secara
mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup
bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
- Retardasi mental. Merupakan suatu kondisi yang
ditandai oleh intelegensia yang rendah ( IQ<70) yang menyebabkan
ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan
masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.
- Gangguan pemusatan perhatian
dan hiperaktivitas ( GPPH ). Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk
memusatkan perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas.
Tips makanan untuk tumbuh kembang otak anak
Orangtua mana yang tak bangga jika anaknya berprestasi. Ingin anak Anda
berprestasi lebih baik di sekolah? Tumbuh kembang otak anak merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan oleh Anda para orangtua. Perhatikan makanan anak
Anda. Makanan tertentu dapat membantu meningkatkan pertumbuhan otak anak Anda.
Tips-tips berikut ini perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan fungsi otak,
ingatan dan konsentrasi :
- Salmon
Ikan berminyak seperti salmon adalah sumber asam lemak omega-3DHA dan EPA,
yang sangat penting untuk pertumbuhan dan fungsi otak. Pada kenyataannya,
riset terkini menunjukkan, orang-orang yang mendapatkan lebih banyak asam
lemak di dalam makanan mereka, akan mempunyai pikiran yang lebih tajam dan
mendapatkan hasil tes yang lebih baik dalam tes keterampilan mental. Tuna
juga merupakan sumber omega-3, tapi tidak sekaya salmon. Tuna sumber yang
baik dari protein tak berlemak, tapi karena sangat kurus, maka kandungan
omega-3 di dalamnya tidak begitu tinggi seperti salmon. Namun, tuna
albacore mengandung lebih banyak merkuri dibandingkan tuna kalengan light,
karena itu EPA menyarankan untuk tidak makan lebih dari 6 ons tuna
albacore dalam seminggu. Jadi, daripada sandwich tuna, buat salad salmon
untuk sandwich. Ini akan lebih baik untuk tumbuh kembang otak si kecil.
- Telur
Telur terkenal sebagai sumber protein yang baik, tetapi kuning telur juga
kaya dengan choline, yang membantu perkembangan ingatan.
- Selai kacang tanah dan bean
Kacang tanah dan selai kacang tanah adalah sumber yang baik dari vitamin
E, antioksidan ampuh yang melindungi membran-membran saraf, ditambah
thiamin yang membantu otak dan sistem saraf, menggunakan glukosa untuk
energi. Bean istimewa karena mengandung energi dari protein, karbohidrat
kompleks, serta serat. Ditambah lagi dengan banyak vitamin dan mineral.
Dari golongan ini kacang merah dan kacang pinto mengandung banyak asam
lemak omega-3.
- Padi-padian utuh
Otak perlu suplai glukosa terus menerus dan padi-padian utuh bisa
memberikan suplai ini. Serat membantu mengatur pelepasan glukosa di dalam
tubuh. Padi-padian utuh juga mengandung vitamin-vitamin B yang memberikan
nutrisi pada sistem saraf yang sehat.
- Havermut
Havermut termasuk dalam golongan serealia yang paling dikenal anak dan
sangat baik untuk otak. Havermut memberikan energi istimewa atau bahan
bakar untuk otak yang diperlukan anak di pagi hari. Havermut yang kaya
serat memberi makan otak anak sepanjang pagi
di sekolah. Havermut juga sumber yang baik dari vitamin E, vitamin-vitamin
B, serta zat besi yang membuat tubuh dan otak berfungsi dengan kapasitas
penuh.
- Berry
Strawberry, blueberry, cherry, dan blackberry, secara umum semakin pekat
warnanya, semakin banyak nutrisi di dalam berry. Berry meningkatkan kadar
antioksidan, terutama vitamin C, yang membantu mencegah kanker. Biji berry
juga sumber baik dari lemak omega-3.
- Sayuran warna-warni
Tomat, ubi jalar, labu kuning, wortel, serta bayam, yang termasuk sayuran
warna cerah adalah sumber terbaik antioksidan yang menjaga sel-sel otak
yang kuat dan sehat.
- Susu dan yogurt
Produk susu kaya dengan protein dan vitamin-vitamin B, penting untuk
pertumbuhan jaringan otak, neurotramsmitter, dan enzim. Susu dan yogurt
juga memberikan protein dan karbohidrat, sumber energi yang disukai otak.
- Daging sapi tak berlemak
Zat besi adalah mineral esensial yang membantu anak tetap berenergi dan
konsentrasi di sekolah. Daging sapi kurus adalah salah satu sumber zat
besi yang diabsorp secara baik. Pada kenyataannya satu ons perhari bisa
membantu tubuh menyerap zat besi dari sumber-sumber lain. Untuk vegetarian
burger kacang hitam dan kedelai adalah sumber zat besi yang baik.
Semoga tips-tips di atas dapat menjadi masukan Anda untuk mengoptimalkan tumbuh
kembang otak buah hati Anda. Jika Anda memperhatikan hal-hal di atas, niscaya
Anda akan memetik hasil yang Anda inginkan.
Tumbuh kembaaaang otak anak
Sebagai
orang tua, kita semua ingin anak kita cerdas, sehat dan kuat. Kita ingin yang
terbaik untuk buah hati kita dan ingin mereka tumbuh secara maksimal. Untuk
mengerti bagaimana kita sebagai orang tua dapat membantu anak-anak kita untuk
tumbuh menjadi anak yang cerdas, sehat dan kuat, penting bagi kita untuk
mengerti tumbuh kembang tubuh dan otaknya, agar kita mengerti apa yang bisa
kita lakukan untuk membantu mereka. Kali ini, mari kita pelajari tumbuh kembang
otak balita dan apa yang bisa kita lakukan untuk memaksimalkannya.
Tumbuh kembang otak dimulai sejak bayi masih di dalam kandungan (masa-masa
prenatal), dimulai sejak satu bulan pertama kehamilan, ketika otak dan urat
saraf tulang belakang mulai terbentuk di dalam embrio. Di bulan ke-enam
kehamilan, hampir semua dari milyaran neuron (sel saraf) yang ada di otak
dewasa telah terbentuk, dan 250.000 neuron baru terbentuk setiap menitnya.
Setelah neuron terbentuk, mereka dengan cepat bermigrasi ke daerah otak dimana
mereka akan berfungsi. Neuron akan mulai bisa dibeda-bedakan untuk mengambil
peranan yang lebih spesifik, dan mereka membentuk hubungan (sinaps) dengan
neuron lain yang membantu mereka berkomunikasi dan menyimpan informasi. Neuron
terus membentuk sinaps dengan neuron lain di masa kanak-kanak. Saat kelahiran,
kebanyakan neuron telah ditempatkan dengan tepat di dalam otak yang belum
dewasa yang telah mulai untuk berbentuk dan berfungsi seperti otak dewasa.
Lebih lagi,
perubahan yang signifikan dalam arsitektur saraf otak mulai terjadi setelah
kelahiran. Baik sebelum dan sesudah kelahiran, “pendewasaan” awal hubungan otak
mulai terjadi: neuron menciptakan lebih banyak sinaps dengan neuron lain
dibanding yang akan dipakai oleh otak dewasa. Proliferasi sinaps ini
menciptakan potensi yang besar bagi otak yang sedang berkembang, tetapi juga
membuat otak yang masih muda tidak efisien dan “bising” dengan hubungan neuron
yang berulang-ulang dan tidak dibutuhkan. Maka dari itu, proliferasi ini dengan
segera diikuti dengan masa “pemangkasan” ketika sinaps yang jarang dipakai akan
secara bertahap dieliminasi untuk mencapai jumlah yang dibutuhkan otak untuk
bekerja secara efisien. Sinaps baru terbentuk saat yang lain dipangkas. Sejak
kelahiran sampai sekitar usia 8 bulan, sinaps dibentuk dengan lebih cepat.
Sekitar 1000 trilyun sinaps ada di dalam otak di usia 8 bulan.
Setelah
ulang tahun yang pertama, pemangkasan terjadi lebih cepat. Di usia 10 tahun,
seorang anak punya sekitar 500 trilyun sinaps, yaitu sama dengan kebanyakan
orang dewasa. Pemangkasan akan terjadi hingga usia 12 tahun tetapi otak akan
mempertahankan fleksibilitas untuk belajar di kemudian hari.
Pertumbuhan
otak juga mengalami 3 fase yaitu fase pertambahan berat otak (0-2 tahun), fase
pembelahan sel otak (2-3 tahun), dan fase myelinisasi (3-6 tahun) yang terus
berlanjut sampai masa pertumbuhan berakhir. Pertumbuhan otak dipengaruhi oleh
faktor keturunan dan nutrisi sementara perkembangan otak dipengaruhi oleh
faktor keturunan dan lingkungan (stimulasi). Perkembangan otak dapat optimal
bila didukung dengan pertumbuhan otak y ang maksimal dan juga faktor lingkungan
yang mendukung seperti stimulasi.
Sebagai orang tua, kita bisa membantu memaksimalkan tumbuh kembang otak balita
kita dengan hal-hal berikut ini:
- Memberikan nutrisi yang tepat.
Seperti yang sudah dijabarkan di atas, pertumbuhan otak dipengaruhi oleh
nutrisi. Pastikan Anda memberikan nutrisi yang tepat dan seimbang untuk
tumbuh kembang otak anak Anda.
- Kembangkan hubungan yang hangat
dan dekat dengan anak Anda. Tunjukkan kepada mereka bahwa Anda mengasihi
mereka. Tunjukkan betapa bahagianya Anda akan kehadiran mereka. Bantu
mereka merasa aman dan dikasihi.
- Meresponi anak Anda. Perhatikan
ritme dan perilaku mereka, coba untuk mengerti apa yang mereka rasakan dan
apa yang mereka beritahukan pada Anda.
- Sadari bahwa tiap anak adalah
unik. Ingat bahwa sejak lahir tiap anak mempunyai temperamen yang berbeda,
mereka tumbuh dengan kecepatan yang berbeda, dan jangan bandingkan
anak-anak Anda. Punyai harapan yang positif akan apa yang mereka dapat
lakukan dan pegang teguh kepercayaan bahwa tiap anak dapat menjadi sukses.
- Berbicara, membacakan cerita
dan bernyanyi bersama.
- Biarkan mereka mengeksplorasi
dunia mereka dan bermain. Anda bisa mengawasi dan membantu saat mereka
membutuhkan, tetapi biarkan mereka mengeksplorasi dengan sendiri.
- Mendisiplin anak.
- Canangkan
rutinitas yang dapat diandalkan.
- Batasi
menonton TV. Batasi waktu yang anak Anda habiskan di depan televisi.
Seleksi tipe acara yang mereka tonton, pastikan mereka menonton acara yang
mendidik mereka.
5.
KOMPONEN KOMPUTER
1)
Processor
Processor merupakan otak komputer dan pusat pengendali komputer yang
terhubung ke komponen lain sehingga dapat bekerja satu dengan yang lainnya.
Processor adalah chip yang sering di sebut microprocessor. Ukuran processor adalah dalam satuan Hertz ( Hz ).
Semakin besar Hz pada processor maka semakin cepat proses
pengolahan dan pengaksesan data atau informasi.
Jenis-jenis processor adalah sebagai
berikut:
a) Intel Pentium I
Pentium 75 MHz, 120 MHz, 166 MHz, 90 MHz, 133 MHz,
180 MHz, dan lain-lain.
b) Processor Intel Pentium II
Pentium II 233MHz, 300 MHz, 333 MHz, 350 MHz, 400
MHz dan lain - lain.
c) Processor Intel Pentium III
Pentium
III 450 MHz, 500 MHz, 800 MHz, 1 GHz dan
lain - lain.
d) Processor Intel Pentium IV
Pentium
IV 1,6 Ghz, 2,26 GHz, 2,4 GHz, 2,8 GHz dan lain - lain.
2)
Motherboard
Motherboard
merupakan tempat memasang atau meletakkan beberapa komponen komputer seperti processor,
card, memory, dan sebagainya. Pada Mainboard terdapat beberapa jenis Slot
dan Port ekspansi yang berfungsi untuk menambahkan beberapa komponen
pada computer, komponen tersebut antara lain :
a) Slot
Jenis-jenis slot yang
terdapat pada motherboard adalah sebagai berikut:
i)
Slot ISA (Industry Standard
Achitecture) digunakan untuk memasang jenis card
ISA 8 bit dan 16 bit seperti VGA Card dan Sound Card.
ii)
Slot PCI (Peripheral
Component Interconnect) digunakan untuk memasang
jenis Card PCI 32 bit.
iii)
Slot AGP (Accelarated
Grafik Port) digunakan khusus untuk meletakan card
VGA.
iv)
Slot PCI Express digunakan untuk meetakan VGA card yang memiliki kinerja
tinggi.
b) Port
Port berfungsi sebagai
penghubung antara mainboard dengan perangkat luar
computer. Jenis port pada mainboard yaitu:
i)
Port USB digunakan untuk menghubungkan antara mainboad dengan printer,
scanner, web camera, camera digital dan lain-lain.
ii)
Port Serial digunakan untuk menghubungkan mouse dan modem jenis
serial.
iii)
Port PS/2 digunakan untuk menghubungkan mouse dan keyboard yang
menggunakan konektor PS/2.
3)
Memory
Memory adalah
tempat untuk menyimpan data atau informasi. Semakin besar memory yang
disediakan, semakin banyak data atau informasi yang ditampilkan. Memory yang
umum digunakan adalah 64 Mb, 128 Mb dan 256Mb.
Ada beberapa macam
jenis memory:
a) ROM (Read Only Memory)
ROM adalah memory yang sudah diisi oleh pembuat komputer dan isinya
tidak dapat diubah lagi.
b) RAM (Random Access Memory)
RAM adalah tempat
untuk menyimpan program dan data yang dapat ditulis atau dibaca oleh processor
dan bersifat sementara. Bila lisrtik terputus isi RAM akan terhapus,
pada waktu program komputer dijalankan naskah yang diketik diletakan di RAM,
ketika anda sedang menulis dan tiba-tiba aliran listrik terputus, komputer anda
akan mati dan semua ketikan anda akan hilang dari memori.
Ada beberapa jenis
memori RAM yaitu:
1)
EDO-RAM (Extended Data Output Read Access Memory) yaitu RAM yang
memiliki kinerja yang cepat untuk membaca dan mentransfer data.
2)
SDRAM (Syncronous Dynamic Read Access Memory) adalah RAM yang
mengakses data lebih cepat disbanding EDO-RAM. Bentuknya RAM ini yaitu Dual
Inline Memory Module (DIMM).
3)
DDRAM (Double Data Rate Read Access Memory) adalah RAM yang
mempunyai kinerja lebih cepat dibanding SDRAM.
4)
DDRAM 2 yaitu RAM yang memiliki kecepatan transfer data di atas versi
sebelumnya.
4)
Card (Kartu)
Card adalah
suatu rangkaian elektronik yang berbentuk seperti kartu yang digunakan sebagai
media penghubung dengan komponen lain pada matherboard seperti VGA
Card, Sound Card, Land Card dan sebagainya.
5)
Media Penyimpan Data
a) Floppy Disk drive
Merupakan alat untuk membaca dan menulis Floppy Disk (disket). Disket adalah
media penyimpan data dengan kapasitas kecil
b) Hardisk
Hardisk adalah media penyimpan data dengan kapasitas besar.
6)
Power Supply
Power Supply
berfungsi untuk menyalurkan listrik ke peralatan komputer yang ada di dalam casing. Power supply mempunyai lima atau lebih kabel yang dapat
disambungkan ke komponen computer.
7)
Casing (Kotak CPU)
Casing
berfungsi untuk menempatkan peralatan komputer seperti motherboard, power
supply, CD-ROM drive, harddisk, floppy
disk Drive, dan lain-lain.
8) Keyboard
Keyboard adalah perangkat yang mempunyai tugas seperti pada mesin tik, yang
dilengkapi beberapa tombol tambahan dengan berbagai fungsi yang digunakan untuk
memasukan data atau perintah yang diketikan.
9)
Mouse
Mouse adalah perangkat yang berfungsi untuk menggerakkan pointer,
menunjuk perintah atau program dilayar monitor.
Monitor merupakan perangkat keluaran yang sering dipakai untuk menampilkan
proses masukan data dan menampilkan data hasil olahan dalam bentuk text atau
grafik.
Monitor berfungsi untuk menampilkan data
atau informasi dalam bentuk teks dan grafik. Huruf atau gambar yang ditampilkan
layar sebenarnya merupakan kumpulan titik. Semakin banyak titik yang digunakan
dalam suatu tempat yang sama, dikatakan resolusi monitor semakin tinggi,
berarti semakin baik pula monitor yang bersangkutan.
11)
Speaker
Speaker
digunakan untuk menghasilkan suara.
12) Printer
Printer adalah perangkat
yang digunakan untuk mencetak hasil keluaran komputer. Keluaran dapat berupa
tulisan atau gambar. Hasil cetakan di printer disebut dengan print out.
6.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN
Setip individu dilahirkan dengan ke dunia
dengan membawa heriditas tertentu yang diperoleh melalui pewarisandari pihak
orangtua.faktor yang mempengaruhi perkembangan yaitu:
Heriditas (Pembawaan / Keturunan)
Heriditas merupakan aspek individu yang bersifat bawaan dan memiliki
komponen untuk berkembang.
Lingkungan
Llingkungan merupakan faktor penting disamping
heriditas karena menentukan individu linkungan yang berperan penting dalam
perkembangan individu karena kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai
kehidupan merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan individu yang
baik.
Pernahkah Anda tiba-tiba bertemu dengan
seseorang yang sudah berpisah lima enam tahun dengan Anda? Ada yang berubah....
Itu pasti yang ada dalam benak Anda. Entah penampilan fisik, pembawaan dirinya,
atau pola pikirnya. Dalam rentang kehidupan manusia, proses perkembangan
terjadi. Perkembangan adalah serangkaian proses progresif yang terjadi sebagai
akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock, 1993:2). Manusia selalu
dinamis dan semenjak pembuahan sampai ajal selalu terjadi perubahan.
Dalam rentang kehidupannya, manusia melewati tahap-tahap perkembangan dimana
setiap tahap memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasai dan
diselesaikan. Sebagian besar dari kita ingin berusaha menguasai dan
menyelesaikannya pada waktu yang tepat . Beberapa orang dapat berhasil,
sedangkan yang lain kemungkinan tidak berhasil atau terlalu cepat dari tahap
yang seharusnya.
Havighurst membagi tugas-tugas perkembangan selama rentang kehidupan manusia
sebagai berikut:
Masa bayi dan awal
masa kanak-kanak
1. Belajar memakan makanan padat
2. Belajar berjalan
3. Belajar berbicara
4. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
5. Mempelajari perbedaan seks dan tata caranya
6. Mempersiapkan diri untuk membaca
7. Belajar membedakan benar dan salah, dan mulai mengembangkan hati nurani
Akhir masa
kanak-kanak
1. Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan
untuk permainan-permainan yang umum.
2. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang
tumbuh
3. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya
4. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat
5. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar untuk membaca, menulis, dan
berhitung
6. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan
sehari-hari
7. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata dan tingkatan nilai.
8. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga
9. Mencapai kebebasan pribadi
Masa Remaja
1. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang
dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
2. Mencapai peran sosial pria, dan wanita
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif
4. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
5. Mencapai kemandirian emosional
dari orangtua dan orang-orang dewasa lainnya
6. Mempersiapkan karir ekonomi
7. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
8. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai
pegangan untuk berperilaku-mengembangkan ideologi
Awal Masa Dewasa
1. Mulai bekrja
2. Memilih pasangan
3. Belajar hidup dengan tunangan
4. Mulai membina keluarga
5. Mengasuh anak
6. Mengelola rumah tangga
7. Mengambil tanggung jawab sebagai waga negara
8. Mencari kelompok sosial yang menyenangkan
Masa Usia Pertengahan
1. Mencapai tanggung jawab sosial dan dewasa sebagai warga negara
2. Membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa yang beranggung
jawab dan bahagia
3. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang untuk orang dewasa
4. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai suatu individu
5. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisiologis yang
terjadi pada tahap ini
6. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karier pekerjaan
7. Menyesuaikan diri dengan orangtua yang semakin tua
Masa Tua
1. Menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan
2. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan menurunnya penghasilan keluarga
3. Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup
4. Membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia
5. Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan
6. Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes
Dengan
mengetahui secara garis besar tugas-tugas perkembangan di atas, kita dapat
menyusun program-program pembelajaran non formal untuk membantu mengasah
ketrampilan dan bakat individu sehingga tugas-tugas perkembangannya dapat
dikuasai dan diselesaikan tepat waktu.
Sejak tahap perkembangan masa bayi, individu dapat
diberikan pendidikan non formal sesuai dengan kebutuhannya untuk membantu
menguasai tugas-tugas perkembangan.
Penting juga diketahui bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi individu untuk
menguasai dan menyelesaikannya. Faktor-faktor tersebut:
Faktor Penghalang
1. Tingkat Perkembangan yang mundur
2. Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan atau tidak
ada bimbingan untuk dapat menguasainya
3. Tidak ada motivasi
4. Kesehatan yang buruk
5. Cacat tubuh
6. Tingkat keerdasan yang rendah
Faktor yang membantu
1. Tingkat perkembangan yang normal
2. Kesematan-kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas dalam perkembangan dan
bimbingan untuk menguasainya
3. Motivasi
4. Kesehatan yang baik dan tidak ada cacat tubuh
5. Tingkat kecerdasan yang tinggi
6. Kreativitas
Terlepas dari berapa panjang rentang kehidupan seseorang, ukuran kronologis
atau usia adalah kriteria pokok untuk menentukan tahap-tahap perkembangan
individu. Pembagian ukuran kronologis ini:
1. Periode Pranatal; masa sebelum kelahiran
2. Bayi; kelahiran sampai minggu kedua
3. Masa bayi; akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua
4. Awal masa kanak-kanak; dua sampai enam tahun
5. Akhir masa kanak-kanak; enam sampai sepuluh atau dua belas tahun
6. Masa pubertas; sepuluh
atau dua belas sampai tiga belas atau empat belas tahun
7. Masa remaja; tiga belas atau empat belas sampai delapan belas tahun
8. Awal masa dewasa; delapan belas sampai empat puluh tahun
9. Usia pertengahan; empat puluh sampai enam puluh tahun
10. Masa tua atau usia lanjut; enam puluh tahun sampai meninggal
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan non formal dapat
diberikan kepada seseorang sepanjang rentang kehidupannya. Banyak yang bisa
diberikan kepada individu untuk membantunya menguasai dan menyelesaikan
tugas-tugas perkembangan, sesuai dengan kebutuhannya pada suatu tahap
perkembangan. Misalnya pada akhir masa kanak-kanak, memberikan ketrampilan
dasar untuk mengembangkan peran sosial pria atau wanita dengan tepat dapat kita
lakukan dengan memberikan pelatihan kecerdasan emosi untuk mengasah rasa empati
atau kepekaan sosial.
7.
TAHAP PERKEMBANGAN INDIVIDU
Masalah moral merupakan masalah yang sekarang ini
sangat banyak meminta perhatian, terutama bagi para pendidik, ulama, pemuka
masyarakat dan para orang tua. Tidak henti-hentinya kita mendengar berita
tentang tindakan kriminalitas yang dilakukan oleh anak-anak, seperti yang
terjadi di beberapa daerah yang hampir setiap minggu diberitakan di berbagai
media, baik media cetak maupun elektronik. Bagi warga Ibukota bukan suatu hal
yang aneh apabila mendengar atau melihat anak-anak sekolah melakukan tawuran
(perkelahian antar pelajar) yang tidak sedikit menimbulkan sejumlah korban. Diperlukan waktu yang panjang dan upaya pendidikan yang
sungguh-sungguh untuk
mengatasi kondisi
ini. Pendidikan dalam hal ini diartikan secara luas, yaitu sebagai upaya untuk
mentransformasikan nilai-nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan tertentu
dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya. Pendidikan merupakan alat
strategis untuk membentuk dan mengembangkan nilai, sikap dan moral dari
generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya. Adapun moral sama dengan etika,
atau kesusilaan yang diciptakan oleh akal, adat dan agama, yang memberikan
norma tentang bagaimana kita harus hidup. (Panuju, 1995). Moral dapat diukur
secara subyektif dan obyektif. Kata hati atau hati nurani memberikan ukuran
yang subyektif, adapun norma memberikan ukuran yang obyektif.
(Hardiwardoyo,1990). Apabila hati nurani ingin membisikan sesuatu yang benar,
maka norma akan membantu mencari kebaikan moral. Anak yang berusaha hidup baik
secara tekun dalam waktu lama dapat mencapai keunggulan moral yaitu bersikap
batin dan berbuat lahir secara benar. Norma-norma lama sudah tidak meyakinkan
lagi untuk menjadi pegangan. Kenyatannya, anak tidak dapat lari dari hati
nuraninya, tapi hati nurani pun tidak berdaya menemukan kebenaran, apabila
norma-norma yang biasanya dipakai sebagai landasan pertimbangan menjadi serba
tidak pasti. Anak berhadapan dengan berbagai tipe manusia, tutur kata, gaya
hidup, dan tingkah laku moral.yang bervariasi. Pola kehidupan masyarakat pun
semakin cenderung individualis, dengan kontrol sosial yang relatif longgar.
Munculah fenomena baru sebagai model bagi anak yaitu teman sepermainannya, atau
tokoh-tokoh serial televisi. Demikian upaya untuk membina ketahanan moral
menjadi sesuatu yang tidak dapat ditunda. Ketahanan moral dalam hal ini selain
harus bersifat defensif hendaknya juga bersifat generatif. Generatif mengandung
arti bahwa seorang anak harus mampu menumbuhkan dan mengembangkan ketahanan
moralnya sendiri dari dalam, dari keyakinannya pada prinsip-prinsip ajaran
llahi, akal pikirannya dan tradisi yang dijunjung tinggi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan “Tahapan
Perkembangan Moral Keagamaan Anak” dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian Moral ?
2. Apa yang dimaksud dengan perkembangan moral keagamaan anak ?
3. Faktor – factor apa saja yang mempengatuhi perkembangan moral keagamaan anak
4. Bagaimana konsep perkembangan moral ?
5. Bagaimana proses perkembangan moral keagamaan anak ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menngetahui pengertian moral
2. Untuk mengetahui perkembangan moral keagamaan anak
3. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral
keagamaan anak
4. Untuk mengetahui konsep perkembangan moral
5. Untuk mengetahui proses perkembangan moral keagamaan anak
D. Metode Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yaitu langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan
permasalahan yan dituangkan dalam rumusan masalah, sedangkan langkah-langkah
yang dilakukan dalam menjawab permasalahan dalam makalah ini adalah :
1. Metode library research (kepustakaan) yang berhubungan dengan permasalahan
yang dibahas.
2. Melakukan diskusi kelompok untuk menjawab permasalahan dari prosedur
tersebut kemudian dibagi, didiskripsikan, diuraikan dan akhirnya dilakukan
penyimpulan-penyimpulan sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Moral Fase perkembangan
dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan tentang perjalanan kehidupan
individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu.
Dalam pembabakan atau periodesasi perkembangan para ahli berbeda pendapat.
Pendapat-pendapat tertsebut secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga
yaitu :
a. Tahap perkembangan berdasarkan biologi Sekelompok ahli menentukan pembabakan
itu berdasarkan keadaaan atau proses pertumbuhan tertentu. Pendapat para ahli
diantaranya :
1) Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak sampai dewasa
itu kedalam tiga tahapan, setiap tahapan lamanya tujuh tahun, yaitu : F Tahap I
: Dari 0,0 sampai 7,0 tahun (masa anak kecil atau masa bermain) F Tahap II :
Dari 7,0 sampai 14,0 tahun (masa anak, masa sekolah rendah) F Tahap III : Dari
14,0 sampai 21,0 tahun (masa remaja / puberitas, masa peralihan dari usia anak
menjadi orang dewasa) Penahapan ini didasarkan pada gejala dalam perkembangan
fisik (jasmani). Hal ini dapat dijelaskan bahwa antara tahap I dan tahap II
dibatasi oleh pergantian gigi, antara tahap II dan tahap III ditandai dengan
mulai berfungsinya organ-organ seksual.
2) Kretcmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati empat
tahapan, yaitu : F Tahap I: Usia 0,0 hingga 3,0 tahun ; Fukungs (pengisian)
periode I : pada fase ini anak kelihatan pendek gemuk. F Tahab II : Usia dari
kira-kira 3,0 tahun sampai 7,0 tahun ; Streckungs (rentangan) periode I : pada
periode ini anak kelihatan langsing (memanjang / meninggi). F Tahap III : Dari
kira-kira 7,0 sampai 13 tahun ; Fukungs periode II : pada masa ini anak
kelihatan pendek gemuk kembali. F Tahap IV : Dari kira-kira 13,0 tahun sampai
kira-kira 20,0 tahun ; Streckung periode II : pada periode ini anak kembali
kelihatan langsing.
3) Ellizabeth Hurlock mengemukakan penahapan perkembangan individu, yakni : F
Tahap I: Fase Pranatal (sebelum lahir) mulai dari masa konsepsi sampai proses
kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan atau 280 hari. F Tahap II: Infancy (orok),
mulai lahir sampai usia 10 hingga 14 hari. F Tahap III: Baby hood ( bayi) mulai
usia 2 minggu sampai 2 tahun F Tahap IV : Childhood (kanak-kanak) mulai 2 tahun
sampai masa remaja (puber) F Tahap V : Adolescence / puberty, mulai usia 11
atau13 tahun sampai usia 21 tahun .
a) Preadolescence, pada umumnya wanita usia 11 – 13 tahun sedangkan pria lebih
lambat dari itu.
b) Early Adolescence, pada usia 16 – 17 tahun
c) Late adolescence, masa perkembangan terakhir sampai masa usia kuliah
diperguruan tinggi
b. Tahap perkembangan berdasarkan Didaktis Dasar didaktif atau intruksional
yang dipergunakan oleh para ahli ada beberapa kemungkinan :
1) Apa yang harus diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu?
2) Bagaimana caranya mengajar ataumenyajikan atau menyajikan pengalaman belajar
pada anak didik pada masa-masa tertentu ?
3) Kedua hal tesebut dilakukan bersamaan. Yang digolongkan dalam penahapan
berdasarkan didaktis atau intruksional, antara lain pendapat dari : Johan Amos
Comenius dan pendapat JJ. Rousseau sebagai berikut.
1) Johan Amos Comenius Dipandang dari segi pendidikan, pendidikan yang lengkap
bagi seseorang itu berlangsung dalam empat jenjang, yaitu :
a) Sekolah ibu (scala maternal) : Untuk anak-anak usia 0,0 sampai 6,0 tahun b)
Sekolah bahasa ibu (scala vernaculan) : Untuk anak-anak usia 6,0 sampai 12,0
tahun
c) Sekolah latin (scala latina) : Untuk remaja usia 12,0 sampai 18 tahun
d) Akademi (academia) : Untuk pemuda-pemudi usia 18,0 sampai 24, 0 tahun Pada
sekolah tersebut harus diberikan bahan pengajaran (bahan pendidikan) yang
sesuai dengan perkembangan anak didik dan harus digunakan metode penyampaian
yang sesuai dengan perkembangannya.
2) JJ. Rousseau Penahapan perkembangan menurut JJ. Rousseau adalah sebagai
berikut :
a) Tahap I : 0,0 sampai 2,0 tahun, usia asuhan
b) Tahap II : 2,0 sampai 12,0 tahun, masa pendidikan jasmani latihan panca
indera
c) Tahap III : 12,0 sampai 15,0 tahun, periode pendidikan akal
d) Tahap IV : 15,0 sampai 20,0 tahun periode pendidikan watak dan pendidikan
agama.
c. Tahap perkembangan berdasarkan psikologi Para ahli yang menggunakan aspes
psikologi sebagai landasan dalam menganalisis tahap perkembangan, mencari
pengalaman-pengalaman psikologis mana yang khas bagi individu pada umumnya
dapat digunakan sebagai masa perpindahan dari fase yang ada ke fase yang lain.
Dalam pekembangannya para ahli berpendapat bahwa dalam perkembangan pada
umumnya individu mengalami masa-masa kegoncangan. Apabila perkembangan itu
dapat dilukiskan sebagai proses evaluasi, maka pada masa kegoncangan itu
evaluasi berubah menjadi revolusi. Kegoncangan psikis itu dialami hamper semua
orang, karena itu dapat digunakans ebagai perpindahan darimasa satu kemasa yang
lain dalam proses perkembangan. Oswald Kroc mendasarkan pembagian masa
perkembangan pada krisis-krisis atau kegoncangan-kegoncangan yang dialami anak
dalam proses perkembangannya, yang disebutnya dengan dengan istilah Trotz
periode. Menurutnya sepanjang kehidupan ini terdapat tiga kali masa Trotz yaitu
:
a) Trotz – periode I, anak mengalami masa krisis pertama ketika ia berusia 3,0
– 5,0 tahun, masa ini disebut juga asa anak-anak awal.
b) Trotz – periode II, anak mengalami masa krisis kedua ketika ia berusia 11 –
12 tahun, masa ini termasuk masa kerahasiaan bersekolah.
c) Trotz – periode III, terjadi pada akhir masa remaja dan lebih tepat disebut
dengan masa kematangan diri pada masa kritis.
Sifat-sifat anak trotz ini adalah meraja-raja, egosentris, keras kepala,
pembangkang dan sebagainya. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan memperoleh
kebebasan dan perhatian. Memperhatikan periodesasi yang dikemukakan para ahli
diatas baik dari segi biologi, didaktis maupun psikologis, maka dalam makalah
ini ditulis urutan-urutan periodesasi sebagai berikut :
1. Masa intra – uterin (masa dalam kandungan) dan masa bayi
2. Masa anak kecil
3. Masa anak sekolah
4. Masa remaja
5. Masa dewasa
B. Kriteria Penahapan Perkembangan Individu Perkembangan manusia
sejak konsepsi sampai masa prosesnya terjadi secara bertahap melalui berbagai
tahapan perkembangan, dimana dalam setiap tahapan perkembangan ditandai dengan
bentuk kehidupan tertentu yang berbeda dengan fase sebelum dan sesudahnya.
Untuk memudahkan kita memahami tahapan perkembangan tersebut Ellizabeth Hurlock
secara lengkap telah membagi tahapan perkembangan manusia dalam sepuluh tahapan
/ masa perkembangan, yaitu : 1) Masa sebelumlahir (Prenatal) selama 280 hari
2) Masa bayi baru lahir (new born) 0,0 – 2,0 minggu
3) Masa bayi ( baby hood ) 2 minggu – 2,0 tahun
4) Masa kanak-kanak awal (early childhood) 2,0 – 6,0 tahun
5) Masa kanak-kanak akhir (later childhood) 6,0 – 12,0 tahun
6) Masa puber (puberty) 11,0 / 12,0 – 15,0 / 16,0
7) Masa remaja (adolescence) 15,0 / 16,0 – 21,0 tahun
8) Masa dewasa awal (early adulthood) 21,0 – 40,0 tahun
9) Masa dewasa madya (middle adulthood) 40,0 – 60,0 tahun 10) Masa usia lanjut
(later adulthood) 60,0 - …
Dari pembagian tahapan perkembangan diatas berarti bahwa proses pertumbuhan dan
perkembangan anak itu berlangsung sejak masa prenatal sampai anak selesai
remaja.
B. Tugas-tugas Perkembangan Individu Tugas perkembangan
adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada setiap tahapan atau
periode kehidupan tertentu. Apabila ia berhasil ia mencapainya maka ia bahagia,
tetapi sebaliknya apabila ia gagal akan kecewa dan dicela oleh orang tua atau
masyarakatnya serta proses perkembangan selanjutnya juga akan mengalami
kesulitan. Menurut Robert Y.Havighust, tokoh yang merumuskan konsep ini
mengemukakan banwa yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan
terseut adalah : kematangan fisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan
nilai-nilai serta aspirasi individu. Pembagian tugas-tuhgas pekembangan serta
masing-masing fase atau tahapan adalah sebagai berikut : a. Masa bayi dan anak
kecil Untuk Belajar berjalan ü Belajar makan makanan padat ü Belajar berbicara
ü Pelajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh ü Mencapai stabilitas
fisiologi ü Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga dan orang-orang
luar. ü Belajar mengetahui mana yang benar dan masa yang slah serta
mengembangkan kata hati.
b. Masa anak sekolah ü Belajar ketangkasan ü Pembentukan sikap yang sehat
terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh. ü Belajar bergaul
yang bersahabat dengan anak-anak sebaya ü Belajar peran jenis kelamin ü
Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis dan berhitung. ü
Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan kehidupan
sehari-hari. ü Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai. ü
Belajar membebaskan ketergantungan diri ü Mengembangkan sikap sehat terhadap
kelonpok dan lembaga-lembaga.
c. Masa remaja ü Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara wfwktif ü
Menerima peranan social jenis kelamin sebagai pria atau wanita ü Menginginkan
dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab social ü Mencapai
kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya ü Belajar bergaul
dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki ü Perkembangan skala
nilai ü Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih akurat ü Persiapan
mandiri secara ekonomi ü Pemilihan dan latihan jabatan ü Mempersiapkan
perkawinan dan keluarga Setiap perkembangan manusia berlangsung secara bertahap
sejak konsepsi sampai mati. Agar setiap tugas perkembangan, anak dapat
menyelesaikan setiap tugas perkembangan dengan baik diperlukan bantuan/bimbingan
yang lebih baik, diperlukan bantuan/bimbingan yang lebih baik dari pihak
pendidik.(orang tua dan guru) oleh karena itu setiap pendidik harus mengetahui
tugas-tugas perkembangan yangharus diselesaikan anak pada setiap tahap
perkembangannya.
D. Hukum-hukum Perkembangan Individu
Bagaimana proses-proses perkembangan berlangsung, apakah berjalan dengan mulus
saja, ataukan kadang-kadang terdapat krisis pada waktu-waktu tertentu, apakah
ada percepatan-percepatan atau pengulangan-pengulangan, disinilah para ahli
bermacam-macam tujuannya sehingga melahirkan berbagai acuan atau hukum-hukum
perkembangan yang merupakan lawaqn dari fakta. Menurut Shamrock (1998), teori
adalah “ a coherent set of ideas that help explain data and make predication. A
theory contain hypothesis, assumption that can be tasted to determine their
accuracy. “ jadi sebenarnya teori adalah hipotesis yang belum terbukti atau
spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti sehingga perlu
dikaji lebih lanjut untuk menentukan akurasinya. Apabila dalam pengujian materi
itu ternyata benar, maka ia menjadi fakta, setidaknya-tidaknya ada dua peranan
penting dari teori perkembangan (Miller, 1993) yaitu :
a) Mengorganisir dan member makna terhadap fakta-fakta atau gejala-gejala perkembangan
b) Memberikan pedoman dalam melakukan penelitian dan menghasilkan informasi
baru.
1. Hukum bertahandan berkembang sendiri Teori dan hokum perkembangan itu antara
lain adalah :
a. Dorongan bertahan yang bertujuan untuk memelihara/mempertahankan diri agar
tepat survival.
b. Dorongan untuk bekembang sendiri, yang bertujuan untuk berkembang sendiri
untuk mencari kepandaian, pengalaman, atau pengetahuan baru, yang terlihat
dalam tingkah laku konservasi dan bermain. Kedua dorongan tersebut selalu bekerja
sama dalam menggerakkan anak menjalin perkembangannya. 2. Hukum tempo
perkembangan Perkembangan anak satu dengan anak yang lainnya berbeda-beda. Ada
yang tingkat perkembangannya serba cepat (cepat merangkak, cepat belajar
berjalan,cepat berbicara dan lain-lain) sementara da pula anak yang Nampak
selalu lambat dalam mencapai kemampuan-kemampuan tersebut. Cepat atau lambatnya
perkembangan anak disamping potensi yang dibawanya sejak lahir, kesehatan dan
gizi ikut pula mempengaruhinya.
3. Hukum sarana perkembangan
Disamping perkembangan itu mempunyai temponya masing-masing, ada juga yang
mempunyai irama tertentu. Berlangsungnya perkembangan fungsi-fungsi pada anak
tidaklahs elalu berjalan lurus, teptapi berliku-liku, bisa melompat-lombatdan
penuh kegoyangan, kadang-kadang kita saksikan seseorang anak dapat berjalan
denganc epat, kemudian tertegun/terhenti, kemudian berlangsung lagi dengan
cepat. Ada anak yang kelihatan cepat belajar berbicara dalam beberapa minggu,
kemudian waktu-waktu berikutnya terhenti dan ketinggalan jika
dibandingkandengan teman-temannya. Irama perkembangan itu bukan saja berbeda
dari anak yang satu degan anak yang lainnya, tetapi yang berbeda atau terjadi
antara fungsi yang satu dengan fungsi yang lain pada diri seorang anak. Ada fungsi
jasmaninya yang berkembang denga cepat tetapi juga aspek fungsi kejiwaan Nampak
berjalan dengan lambat. Hal ini dapat kita lihat pada seorang anak yang mulai
belajar berjala, akan kelihatan pada perkembangan berbicaranya agak terhenti,
dan jika berjalan itu telah dikuasainya maka perkembangan berbicaranya
kelihatan maju lagi dengan cepat. Disini jelas terdapat keadaan seperi seperti
kejar-kejaran bagaikan gelombang, pada satu fungsi ada yang nenaikkan dan pada
fungsi yang lain ada yang terhenti atau turun.
4. Hukum Masa Peka
Yang dimaksud dengan masa peka adalah suatu masa dimana suatu fungsi berada
pada perkembangan yang baik dan pesat, jika dibandingkan dengan masa-masa
lainnya. Setiap fungsi hanya mengalami sekali saja datanya masa peka. Oleh karena
itu harus dilayani dan diberi kesempatan untuk berkembang dengan
sebaik-baiknya. Hanya saja untuk mengetahui datangnya masa peka itu tidaklah
mudah, kecuali apabila kita rajin memperhatikan perubahan tingkah laku anak
setiap hari. Sebagai contoh : masa peka untuk berjalan umumnya pada tahun
kedua, masa peka untuk menggambar pad tahun kelima, masa peka untuk
perkembangan ingatan logis pada tahun 12 atau 13 dan sebagainya. Montessori
pernah mengembangkan system pendidikan kearah penemuan masa peka pada anak
didik. Di sekolah Montessori disediakan berbagai macam permainanan anak dan
anak diberinya kebebasan memilih sendiri permainan yang dia sukai. Apabila
minat anak Nampak kearah pada permainan tertentu, lalu dicari dan ditentukan
bahwa anak tersebut sudah peka terhadap suatu fungsi.
5. Teori RekapitulasiTeori
Masa Mendatang
6. Teori Pembelajaran dan Penemuan E. Fakta-fakta Perkembangan Individu
8.
HUBUNGAN MANUSIA DAN TANAH
Bahwa hubungan manusia dan tanah adalah tidak dapat
terpisahkan, karena tanah, selalu mengikuti secara administrasi juga
terhadap kepemilikan, yang dikuasai manusia kepada tanah, antara
lain Pewarisan, jual beli maupun pengelolaan tanah.
MANUSIA
Dalam ilmu eksakta:
• Dalam ilmu kimia.
Manusia dipandang sebagai kumpulan partikel-partikel atom yang membentuk
jaringan sistem yang dimiliki manusia.
• Dalam ilmu fisika.
Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu
sama lain yang merupakan kumpulan dari energi.
• Dalam ilmu biologi.
Manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan makhluk
mamalia.
Dalam ilmu sosial:
• Dalam ilmu ekonomi.
Manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu
memperhitungkan setiap kegiatan dan sering disebut homo economicus.
• Dalam ilmu sosiologi.
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri.
• Dalam ilmu politik.
Manusia merupakan makhluk yang selalu memiliki kekuasaan.
• Dalam ilmu filsafat.
Manusia makhluk yang berbudaya sering disebut homo-humanus.
Dari definisi tersebut dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari
banyak segi,juga mempunyai banyak.Tetapi sebenarnya manusia itu terdiri dari
usur-unsur yang membangun manusia.Ada dua pandangan yang dijadian acuan untuk
menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia.
.Manusia terdiri dari
unsur yang saling terkait,yaitu:
Jasad
: Badan kasar manusia yang tempat pada luarnya dapat diraba dan difoto dan
menempati ruang dan waktu.
Hayat :
Mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
Ruh :
Bimbingan dan pimpinan tuhan,daya yang bekerja secara spiritual dan memahami
kebenaran,suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat
lahirnya kebudayaan.
Tanah
Tanah sangat vital peranannya bagi semua
kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan
dengan menyediakan hara dan air
sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga
juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga
menjadi habitat
hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan
darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Ilmu yang mempelajari berbagai aspek
mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.
Dari segi klimatologi,
tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi,
meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.
Komposisi tanah
berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air
dan udara
merupakan bagian dari tanah.
Pembentukan tanah
(pedogenesis)
Tanah berasal dari pelapukan
batuan dengan bantuan organisme,
membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal
sebagai ''pedogenesis''.
Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas
lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon
tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika,
kimia,
dan biologi
yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
Hans
Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss
yang bekerja di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa tanah
terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/pelapukan akibat
dinamika faktor iklim, organisme
(termasuk manusia), dan relief permukaan bumi (topografi)
seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika
kelima faktor tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah.
Karakteristik
Tubuh tanah (solum)
tidak lain adalah batuan yang melapuk dan mengalami proses pembentukan
lanjutan. Usia tanah yang ditemukan saat ini tidak ada yang lebih tua daripada
periode Tersier
dan kebanyakan terbentuk dari masa Pleistosen.
Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan
organik dan mineral. Tanah non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan
sehingga ia mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik (organosol/humosol)
terbentuk dari pemadatan terhadap bahan organik yang terdegradasi.
Tanah organik berwarna hitam dan merupakan
pembentuk utama lahan gambut dan kelak dapat menjadi batu
bara. Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena
mengandung beberapa asam organik (substansi humik) hasil dekomposisi
berbagai bahan organik. Kelompok tanah ini biasanya miskin mineral,
pasokan mineral berasal dari aliran air atau hasil dekomposisi jaringan makhluk
hidup. Tanah organik dapat ditanami karena memiliki sifat fisik gembur
(sarang) sehingga mampu menyimpan cukup air namun karena memiliki keasaman
tinggi sebagian besar tanaman pangan akan memberikan hasil terbatas dan di
bawah capaian optimum.
Tanah non-organik didominasi
oleh mineral. Mineral ini membentuk partikel pembentuk tanah. Tekstur
tanah demikian ditentukan oleh komposisi tiga partikel
pembentuk tanah: pasir, lanau
(debu), dan lempung. Tanah pasiran didominasi oleh
pasir, tanah lempungan didominasi oleh lempung. Tanah dengan komposisi pasir,
lanau, dan lempung yang seimbang dikenal sebagai geluh
(loam).
Warna tanah merupakan ciri utama yang paling
mudah diingat orang. Warna tanah sangat bervariasi, mulai dari hitam kelam,
coklat, merah bata, jingga, kuning, hingga putih. Selain itu, tanah dapat
memiliki lapisan-lapisan dengan perbedaan warna yang kontras sebagai akibat
proses kimia (pengasaman) atau pencucian (leaching). Tanah berwarna hitam atau
gelap seringkali menandakan kehadiran bahan organik yang tinggi, baik karena
pelapukan vegetasi maupun proses pengendapan di rawa-rawa.
Warna gelap juga dapat disebabkan oleh kehadiran mangan,
belerang,
dan nitrogen.
Warna tanah kemerahan atau kekuningan biasanya disebabkan kandungan besi teroksidasi yang tinggi; warna yang berbeda
terjadi karena pengaruh kondisi proses kimia pembentukannya. Suasana aerobik/oksidatif
menghasilkan warna yang seragam atau perubahan warna bertahap, sedangkan
suasana anaerobik/reduktif
membawa pada pola warna yang bertotol-totol atau warna yang terkonsentrasi[1].
Struktur
tanah merupakan karakteristik fisik tanah yang terbentuk dari
komposisi antara agregat (butir) tanah dan ruang antaragregat. Tanah tersusun dari tiga fasa: fasa
padatan, fasa cair, dan fasa gas. Fasa cair dan gas mengisi ruang antaragregat.
Struktur tanah tergantung dari imbangan ketiga faktor penyusun ini. Ruang
antaragregat disebut sebagai porus (jamak pori). Struktur tanah baik bagi
perakaran apabila pori berukuran besar (makropori) terisi udara dan pori
berukuran kecil (mikropori) terisi air. Tanah yang gembur (sarang) memiliki
agregat yang cukup besar dengan makropori dan mikropori yang seimbang. Tanah
menjadi semakin liat apabila berlebihan lempung sehingga kekurangan makropori.
FUNGSI SOSIAL TANAH.
Secara
sosial, manusia berkehidupan secara berkelompok, dengan
demikian segala kepemilikan tidak secara individu melainkan secara
berkelompok baik berupa tanah, mata air, maupun area perkebunan, tanah
yang ditanami oleh kelompok maka akan dikuasai secara bergantian atau
berkelompok.
Fungsi ekonomi tanah
Setelah
mengetahui bahwa fungsi tanah bisa diperjual belikan bahkan bisa untuk
dibarter atau dihibahkan maupun diwasiatkan maka fungsi tanah berubah
mempunyai nilai ekonomi, timbul hukum Perdata dan hukum yang mengatur
kepemilikan tergadap penguasaan atas tanah.
9.
MENGENAL KARAKTERISTIK ANAK
Seperti
halnya kegiatan menonton film, yang di dalam ceritanya terdapat
karakter-karakter tokoh film yang beragam, mulai dari tokoh utama, tokoh
pembantu, antagonis, protagonis, dll. Maka dalam pembelajaran pun
terdapat karakter-karakter siswa yang jauh lebih beragam. Jika anda menyaksikan
film Laskar Pelangi atau membaca novelnya karya Andrea Hirata, maka di sana
anda akan menemukan 10 karakter siswa yang berlainan. Mulai dari latar belakang
sosialnya, ekonomi, kemampuan intelegensi, bakat, motivasi belajar, dll.
Siswa
memang secara alamiah memiliki karakteristik yang berbeda. Dan ragam
karakteristik ini ternyata mempengaruhi bagaimana hasil implementasi desain
pembelajaran yang telah anda rancang. Oleh karenanya
mengenal karakteristik siswa sangatlah penting dalam proses pembelajaran.
Dengan mengenal karakteristik siswa, maka dapat diketahui kualitas perseorangan
dan menjadi petunjuk dalam mengelola strategi pembelajaran.
Penyusunan rancangan
pembelajaran selain mempertimbangkan teori belajar juga semestinya
memperhatikan karakteristik siswa yang akan menjadi sasarannya.
Setiap siswa dapat
dipastikan telah memiliki kemampuan awal sebelum mengikuti kelas anda. Dan
dengan mengidentifikasi kemudian memanfaatkannya maka proses belajar di kelas
anda akan lebih bermakna. Reigeluth, seorang pakar pendidikan mengidentifikasi
7 jenis kemampuan awal yang dapat dipakai untuk memudahkan perolehan,
pengorganisasian, pengungkapan kembali pengetahuan baru.
1.
Pengetahuan bermakna tak terorganisasi (arbitrarily
meaningfull knowledge), sebagai tempat mengaitkan pengetahuan hafalan
yang tak bermakna untuk memudahkan retensi. Pengetahuan tak terorganisasi
merupakan pengetahuan yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan pengetahuan
baru yang akan dipelajari. Sebagai kemampuan awal, pengetahuan jenis ini
berguna untuk mengingat pengetahuan-pengetahuan hafalan dan pengetahuan yang
tak bermakna. Pengetahuan bermakna tak terorganisasi dapat digunakan untuk
membuat kaitan yang akan memudahkan mengingat kembali pengetahuan baru bila
diperlukan.
2.
Pengetahuan analogis (analogic knowledge),
yang mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan lain yang serupa dan
berada di luar isi yang sedang dibicarakan. Pengetahuan analogis serupa dengan
pengetahuan coordinate, kecuali bahwa pengetahuan analogis berada di
luar konteks yang akan dipelajari. Mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan
analogis siswa dapat memudahkan perolehan pengetahuan baru. Akan
bermanfaat apabila siswa telah berhasil belajar bagaimana menggunakan analogi
untuk memudahkannya dalam belajar, pengaitan tersebut juga dapat membantu
pengintegrasian struktur pengetahuan yang terpisah agar terorganisasi
menjadi utuh.
3.
Pengetahuan tingkat yang lebih tinggi (superordinate
knowledge), yang dapat berfungsi sebagai kerangka cantolan
pengetahuan baru. Dengan kata lain, pengetahuan yang akan dipelajari dapat
dipandang sebagai pengetahuan yang lebih rinci jika dibandingkan dengan
pengetahuan superordinate.
4.
Pengetahuan setingkat (coordinate knowledge),
yang dapat memenuhi fungsinya sebagai pengetahuan asosiatif /komparatif.
Pengetahuan ini merupakan pengetahuan yang memiliki tingkat keumuman atau
kekhususan yang sama dengan pengetahuan yang dipelajari. la juga harus erat
sekali terkait dengan pengetahuan yang akan dipelajari. Bila diungkapkan lebih
cermat, contohnya harus dapat dibedakan dengan contoh pengetahuan baru, dan
pengetahuan superordinatenya harus sama dengan pengetahuan superordinate
pengetahuan baru yang dipelajari.
5.
Pengetahuan tingkat yang lebih rendah (subordinate
knowledge), yang berfungsi untuk mengkonkritkan pengetahuan baru
atau juga penyediaan contoh-contoh.
6.
Pengetahuan tingkat yang lebih tinggi (superordinate
knowledge). Pengetahuan tingkat yang lebih rendah memiliki fungsi yang
sama dengan pengetahuan yang didapat dari pengalaman (experiential knowledge).
7.
Pengetahuan pengalaman (experiential knowledge), yang memiliki fungsi sama dengan pengetahuan
tingkat yang lebih rendah, yaitu untuk mengkonkritkan dan menyediakan contoh-contoh
bagi pengetahuan baru. Pengetahuan pengalaman mengacu kepada ingatan
seseorang pada peristiwa atau objek khusus (diacukan sebagai contoh-contoh
dalam teori pembelajaran) dan yang disimpan dalam experiential data base.
Perbedaan utama antara pengetahuan pengalaman dengan pengetahuan tingkat lebih
rendah adalah bahwa pengetahuan pengalaman selalu mengacu kepada contoh atau
kasus khusus, sedangkan pengetahuan tingkat yang lebih rendah selalu merupakan
pengetahuan yang dapat digeneralisasi (seperti; konsep, prosedur, dan prinsip,
masing-masing memiliki lebih dari satu contoh).
Sangat penting bagi siswa anda untuk mengorganisasi
ingatan dimana pengetahuan baru dikaitkan dengan pengetahuan lama, dan
diintegrasikan ke dalam struktur kognitif yang sudah dimiliki
siswa. Strategi kognitif menyediakan cara-cara mengolah pengetahuan
baru, mulai dari penyandian, penyimpanan, sampai pada pengungkapan kembali
pengetahuan yang telah tersimpan dalam ingatan. Diantara beberapa kemampuan
awal, strategi kognitif memiliki cara kerja yang paling berbeda. Strategi
kognitif dapat membantu mekanisme pembuatan hubungan-hubungan antara
pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa.
Di saat pertemuan
awal pada kelas anda, apakah pernah anda menanyakan hal-hal seperti asal
sekolah yang akan mengacu pada asal daerah, sudah pernah mempelajari materi
yang akan disampaikan, sedang bersemangat ataukah tidak kepada siswa anda, dan
pertanyaan lainnya.
Sering-seringlah
mencari tahu tentang bagaimana keadaaan dan kondisi siswa-siswa anda. Selain
bermanfaat bagi kelancaran proses pembelajaran bermakna, juga dapat menjalin
keterikatan emosional antara anda dan siswa-siswa anda. Jika keterikatan
emosional telah terjalin maka interaksi antara anda dan siswa-siswa yang ada di
kelas anda akan berjalan harmonis. Seperti yang terjadi pada film Laskar
Pelangi. Bahkan keharmonisan yang terjalin membekas hingga para siswa-siswa itu
telah dewasa. Masih ingatkah anda pada guru anda sendiri?
10.
PENGERTIAN MENGAJAR
Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa
dalam kegiatan mengajar yang mengandung pengertian bahwa pengajar merupakan
usaha mengorganisasikan lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan
bahan pengajaran sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Menurut Sardiman (2003:45), mengajar diartikan sebagai
aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan dengan baik-baik dan
menghubungkan dengan anak sehingga terjadi proses belajar mengajar, atau
dikatakan mengajar dikatakan sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang
kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
Mengajar adalah segala upaya yang disengaja dalam
rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai
dengan tujuan yang telah dirumuskan. Karena belajar merupakan suatu yang
kompleks. Tidak hanya menyampaikan informasi dari guru kapada siswa. Banyak
kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, terutama bila diiinkan hasil
belajar lebih baik bagi seluruh peserta didik.
Menurut Jaka Joni (dalam Sardiman 2003:54),
mengajar adalah menyediakan kondisi optimal yang merangsang serta mengarahkan
kegiatan belajar anak didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
nilai atau sikap yang dapat membawa perubahan tingkah laku maupun pertumbuhan
sebagai pribadi.
Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang
disampaikan itu dapat di pahami peserta didik. Guru yang berhasil mengajar
disuatu sekolah belum tentu berhasil disekolah lain. Itulah sebabnya ada
pendapat bahwa mengajar merupaka suatu “seni” tersendiri.